Iman Kepada Malaikat Hukumnya Fardhu Ain Maksudnya Adalah

Iman Kepada Malaikat Hukumnya Fardhu Ain Maksudnya Adalah

Malaikat yang wajib kita imani

Adapun 10 Malaikat yang wajib kita imani yaitu,

Mengakui Keberadaan Malaikat

Seorang Muslim harus mengakui secara tegas bahwa malaikat itu nyata dan ada. Malaikat adalah salah satu penciptaan Allah yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi keberadaan mereka adalah kenyataan yang harus diakui.

Artikel Lain Terkait Iman Kepada Malaikat Allah

Keyakinan yang Kuat

Iman kepada malaikat harus dimiliki dengan keyakinan yang kuat dan tulus hati. Ini berarti meyakini bahwa malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang tak terlihat, setia dalam menjalankan tugas-tugas mereka, dan tidak mampu melakukan kesalahan atau memberontak terhadap Allah.

Dalil man Kepada Malaikat  Allah

Iman kepada malaikat merupakan kewajiban yang Allah perintahkan. Hal ini tertera dalam Al-Quran surat An-nisa ayat 136 yang berbunyi,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa yang ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.”

Di dalam ayat tersebut Allah tidak hanya memerintahkan manusia untuk beriman kepada malaikat saja, namun Allah memerintahkan kita untuk beriman kepada kitab-kitabNya, rasul-rasulNya dan hari akhir atau hari kiamat. Pelajari buku SD/MI Iman Kepada Malaikat Allah SWT untuk lebih memiliki pengetahuan, pemahaman, serta mengamalkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Nama-Nama malaikat dan tugasnya

Ada berapa malaikat yang diciptakan oleh Allah SWT? Sebetulnya jawaban itu hanya Allah yang mengetahuinya.  Malaikat tidak memiliki status yang sama karena mereka diberikan tugas yang berbeda-beda.

Beberapa malaikat ada yang ditugaskan untuk menjalankan hukum Tuhan di dunia. Misalnya, malaikat Mikail bertanggung jawab atas hujan dan mengarahkannya kemanapun Tuhan inginkan.

Malaikat Mikail memiliki pembantu yang membantunya dalam menjalankan perintah Allah SWT, mereka mengarahkan angin dan awan sesuai kehendak Tuhan. Ada juga yang bertugas untuk meniup sangkakala ketika hari kiamat dan ada juga yang bertugas mencabut nyawa dari tubuh manusia.

Ada juga sekelompok malaikat yang memanjatkan doa untuk mereka makhluk Tuhan yang memberikan amal kebaikan kepada yang lain. Malaikat mencintai orang-orang yang percaya dan memohon kepada Tuhan-Nya untuk diampuni dosa-dosanya.

Di antara mereka ada juga malaikat yang melindungi orang beriman sepanjang hidupnya, baik ketika ia di dalam rumah, di luar rumah maupun saat tertidur. Pelajari lebih dalam mengenai keberadaan malaikat, mulai dari mengimani keberadaannya, kemampuannya, jenis malaikat serta fungsinya pada buku Malaikat Dalam Al Quran: Seri Makhluk Ghaib.

Memahami Peran Malaikat

Malaikat memiliki berbagai tugas yang ditugaskan oleh Allah, seperti memberikan wahyu kepada para nabi, mencatat amal perbuatan manusia, menjalankan perintah Allah dalam penciptaan, dan banyak lagi. Memahami peran dan fungsi malaikat membantu seorang Muslim untuk lebih mendalam dalam imannya kepada mereka.

Memahami Keterbatasan Manusia

Beriman kepada malaikat juga mengingatkan seorang Muslim tentang keterbatasan manusia dan kebijaksanaan Allah dalam menciptakan malaikat sebagai makhluk yang setia dan sempurna.

Mengamalkan iman kepada malaikat dalam kehidupan sehari-hari dengan keyakinan dan pengakuan yang kuat adalah salah satu aspek penting dalam berpraktek Islam. Dengan pemahaman dan keyakinan yang mendalam, seorang Muslim dapat lebih dekat dengan agama dan memahami peran malaikat dalam pelaksanaan rencana Allah.

Iman kepada malaikat merupakan rukun iman yang kedua dalam ajaran Islam. Dalil bagi muslim untuk beriman kepada malaikat ialah Surah Al-Baqarah ayat 185, Surah An-Nisa' ayat 136 dan sebuah hadis riwayat Imam Muslim. Keimanan kepada malaikat secara terperinci bersifat meningkatkan keimanan kepada Allah, sementara pengingkaran atasnya berarti pengingkaran atas Allah.

Dalil untuk beriman kepada para malaikat ciptaan Allah ialah Surah Al-Baqarah ayat 185 dan Surah An-Nisa' ayat 136. Iman kepada malaikat juga disebutkan dalam sebuah hadis periwayatan Imam Muslim. Dalam hadis ini, Muhammad menyebutkan enam pokok keimanan termasuk iman kepada para malaikat.

Iman kepada malaikat menempati kedudukan sebagai salah satu rukun iman dalam Islam.  Posisi keimanan kepada malaikat berada di urutan kedua setelah iman kepada Allah. Karena keyakinan kepada Allah akan menimbulkan keyakinan akan adanya malaikat. Seseorang yang telah meyakini bahwa Allah memiliki kehendak, maka bersamaan dengan keyakinan ini muncul keyakinan bahwa malaikat diciptakan oleh Allah untuk melaksanakan kehendak-Nya.

Malaikat merupakan salah satu perkara gaib yang wajib diimani keberadaannya oleh setiap muslim sebagai bagian dari akidah Islam. Kewajiban ini berlaku meskipun seorang muslim tidak pernah melihat wujud ataupun mendengar suara malaikat. Pemberlakuan kewajiban ini karena Allah telah memberikan perintah kepada orang yang beriman untuk mengimani perkara yang gaib melalui Surah Al-Baqarah ayat 3.

Beriman kepada nama-nama malaikat berlaku atas malaikat yang telah diketahui namanya. Malaikat-malaikat yang telah diketahui namanya ialah Jibril, Mikail, Israfil, Malik, Ridwan, Malakul Maut, Munkar dan Nakir.

Kesucian dan ketaatan malaikat disebutkan dalam Al-Qur'an pada Surah Al-Baqarah ayat 30, Surah At-Tahrim ayat 6, dan Surah Fussilat ayat 30.

Iman kepada malaikat menjadi salah satu penyempurna iman setiap muslim. Manfaat ini berlaku pada individu muslim yang meyakini keberadaan, wujud, sifat, akhlak dan amalan-amalan yang dilakukan oleh para malaikat. Iman kepada malaikat secara terperinci akan meningkatkan iman seorang muslim kepada Allah.

Mengingkari keimanan kepada para malaikat merupakan bentuk pengingkaran yang menyebabkan seorang muslim menjadi kafir. Kondisi ini berlaku meski hanya satu saja malaikat yang diingkari sesuatu hal padanya. Pengingkaran atas keimanan kepada malaikat berlaku atas pengingkaran mengenai keutamaan, ketaatan, sifat, penciptaan dan tugas malaikat.

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Fungsi Iman Kepada Malaikat

Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah – Dalam cerita rakyat umum, malaikat dianggap sebagai kekuatan alam, gambar hologram atau sebuah ilusi yang baik. Orang Barat terkadang menggambarkan malaikat sebagai bayi kerubin yang gemuk, atau pria yang tampan dan rupawan, atau wanita muda nan cantik dengan lingkaran cahaya yang mengelilingi kepala mereka.

Namun, dalam agama Islam, malaikat adalah makhluk ciptaan Tuhan yang nyata. Malaikat sendiri tidak bisa terlihat dengan kasat mata manusia. Malaikat bukanlah objek yang harus disembah atau didoakan. Malaikat tunduk kepada Tuhan dan menjalankan perintahnya.

Dalam pandangan agama Islam, tidak ada malaikat yang jatuh. Mereka tidak terbagi menjadi malaikat baik atau malaikat jahat. manusia tidak menjadi malaikat setelah menemui ajalnya. Setan bukanlah malaikat, tapi setan adalah golongan jin. Di dalam agama Islam, malaikat harus diimani keberadaannya, harus dipercaya. Mengimani keberadaan malaikat ada di rukun iman yang kedua. Di bawah ini akan dijelaskan iman kepada malaikat beserta nama-nama malaikat yang dipercayai dalam agama islam.

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Beriman kepada malaikat dalam Islam melibatkan beberapa aspek, seperti keyakinan, pengakuan, dan pemahaman tentang malaikat serta peran mereka dalam keyakinan dan praktek sehari-hari seorang Muslim. Berikut adalah beberapa cara untuk beriman kepada malaikat dalam Islam:

Tugas Malaikat Israfil

Israfil: malaikat Israfil adalah malaikat yang meniup sangkakala di akhir zaman. Malaikat Israfil bertanggung jawab untuk menandai datangnya hari kiamat dengan meniup terompetnya.

Di dalam Al-Quran surat AL-Qamar ayat 6 disebutkan bahwa malaikat Israfil menyerukan kepada sesuatu yang tidak menyenangkan di saat hari pembalasan.

فَتَوَلَّ عَنْهُمْ ۘ يَوْمَ يَدْعُ الدَّاعِ اِلٰى شَيْءٍ نُّكُرٍۙ

“Maka berpalinglah kamu dari mereka, Ingatlah hari ketika seorang penyeru atau malaikat menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan di hari pembalasan.”